Titik Awal Persebaran Raja Raja di KALBAR

Situs yang berada di atas Gunung Lalang saat ini, terdapat beberapa makam. Salah satunya Panembahan Dibarokh (Sultan Musthafa Izzudien). Beliau meninggal tahun 1590 M.

Silsilah Raja raja Tanjungpura, Matan dan Simpang

Daftar Raja Raja Tanjungpura - Sukadana – Matan – Indralaya - Simpang Matan – Matan Kayong – Mulia Kerta (Matan Tanjung Pura) dan Sukadana New Brussel.

Nisan dan Bata Merah Yang Punya Kekuatan Magis !

Suatu saat salah seorang sahabat dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) sedang belanja membeli sesuatu disalah satu toko Sukadana. Saat itu tidak sengaja mendengar pembicaraan serius dari beberapa orang dipojok toko, sambil menonton video diyutube, tentang salah satu makam dengan susunan bata merah yang sudah tidak utuh lagi..

Siapkah Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Kayong Utara ?

Menjadi Tim Cagar Budaya adalah salah satu cita cita dan tugas mulia bagi kami. Sebelumnya kami lahir dari berbagai latar belakang, namun memiliki kesenangan yang sama yakni bidang sejarah dan budaya. Dari kesamaan itu kami banyak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sejarah dan budaya dan sebagain terekam dari berbagai karya yang juga ada di blog kerjaansimpang, akun yutube Kayong Tv, mitra swasta maupun pemerintah.

Asal Usul Suku Melayu Kayong

Kabupaten ketapang dan kayong utara memiliki jejak peradaban yang tertua di kalimantan barat yakni Kerajaan Tanjungpura dan beberapa kali mengalami perpindahan ibu kota dari mulai Negeri Baru Ketapang , Sukadana ,Matan, Indralaya, Tanah Merah, Simpang dan Muliakerta..

Manuskrip Kuno Sayyid Kubro dan Habib Husein Di Kesultanan Matan abad 16 (MANUSKRIP ASLI Tahun 1278 H)




Berikut Manuskrip Asli yang ditulis oleh Ahmad Bin abdurrahman Al Kadre ( Pangeran bendahara ) pada tahun 1278 Hijriyah. 

 


































Share:

BEKAS PABRIK GARAM Pada Masa Sukadana Baru/New Brussel 1829 M






Situs ini berada di barat daya kawasan Pantai Pulau Datok Sukadana, tidak jauh dari pelabuhan Cik Kadir Sukadana. Termasuk dalam wilayah Dusun Tanah Merah Desa Sutera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Letak astronomisnya 1°15’36,11” Lintang Selatan serta 109°57’03,52” Bujur Timur. 

Di Situs ini terdapat beberapa objek yang sepertinya mempunyai hubungan satu sama lain. Ada sebuah kolam berukuran  28 x 17 Meter, dan terdapat strukur susunan bata merah yang direkat dengan semen membentuk pola-pola tertentu. Struktur susunan bata merah tersebut sebagian besar sudah tidak utuh lagi, terbongkar dan hilang.

Pola susuanan bata merah tersebut membentuk struktur memanjang dengan lebar rata rata 2 sampai 3 meter  dan ketinggian 1 hingga 2 meter. Pada kawasan ini telah berdiri bangunan baru dan instalasi tangki air untuk keperluan masa kini.

Hampir tidak ditemukan catatan tentang situs ini. Baik itu tentang waktu dibangun dan untuk apa dibangun. Kecuali dari keterangan warga yang mendapatkan cerita dari orang tua mereka, bahwa situs tersebut adalah sebuah pabrik garam zaman Belanda. Kemudian dari warga yang sempat menyaksikan sendiri keadaan situs ini dimasa lalu didapat penjelasan, bahwa mereka pernah melihat tumpukan besi yang diperkirakan mesin dan peralatan besi yang diperkirakan sebagai bagian dari pabrik garam.

Hal yang bisa dikaitkan dengan Pabrik Garam ini adalah bahwa pada era 1800-an, garam adalah komoditi yang penting dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Bahkan dalam perjanjian antara Sultan Sukadana dengan Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 24 April 1837 Masehi,  bertempat di Pontianak, isinya antara lain menyebutkan untuk menjamin Pemerintahan Kesultanan Sukadana yang harus mempunyai kecukupan modal sebesar 7.000 gulden pertahun, Pemerintah Hindia Belanda memasok garam seharga 5.040 Gulden sebagai tambahan modal. Dengan catatan Kesultanan tidak boleh menjual dibawah harga Pemerintah Hindia Belanda.

Melihat pentingnya komoditi garam waktu itu ,untuk mencukupi kebutuhan garam diwilayah Sukadana, Simpang dan Matan. Tidak menutup kemungkinan Pemerintah Hindia Belanda harus membangun pabrik garam di Sukadana. Sehingga tidak lagi mendatangkan garam dari Jawa.

Tertanda

TIM AHLI CAGAR BUDAYA

Kabupaten Kayong Utara.


Share:

Cari Blog Ini

  • ()
  • ()
Tampilkan selengkapnya
Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

Blogger templates