Dam air ini kokoh dan antik. Kekuatannya tak diragukan lagi. bangunan ini di bangun pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Tahun pembangunannya, kemungkinan tak terlalu jauh degan pembangunan Tangsi Militer, Gudang Garam, Kolam dan Pabrik Garam yang ada. Ketuaan bangunannya pun nampak. Menariknya, dam ini masih berfungsi sebagai sumber air bersih warga sekitar.
Bangunan ini menutupi aliran air bebatuan, dengan panjang bangunan utama 10,30 meter, lebar 4,46 meter. Di bagian depan bangunan menjorok sedikit, dengan ukuran 1 x 1,41 meter, yang berfungsi sebagai pintu dan pembuangan, sekaligus di bagian bawahnya sebagai tempat pipa air.
Pada desain bangunan yang berukuran 1 x 1,41 meter tersebut, di dalamnya terdapat pintu klep lebar 71 cm dan tinggi 59 cm. Pintu ini terbuat dari besi plat yang masih asli, plus dengan engselnya. Di bawah pintu klep terdapat pipa besi, masih aslinya berukuran sekitar 2,5 inch, tapi tidak berfungsi lagi. Kemudian di bagian samping kanan bangunan ini terdapat pintu setinggi 1,25 meter dan lebar 80 cm. Pintu ini berfungsi sebagai pintu kontrol. Sayang pintu besinya sudah tidak ada lagi.
Keunikan lain dari bangunan dam ini, dak sengaja dilebihkan dari dinding dam sekitar 20 cm. Disekeliling dak dibagian bawahnya, terdapat cekungan yang didesain rapi. Jika dicermati, ternyata cekungan tersebut berfungsi agar air hujan tidak mengalir ke dinding. Sehingga tidak menyebabkan lumut pada dinding.
Dam ini sengaja ditutupi dak setebal 15 cm, tujuannnya, agar kondisi air tetap besih dari sampah. Sehingga air yang keluar ke pipa benar-benar bersih.
Untuk memanfaatkan air bersih dari dam ini, warga setempat membuat bangunan baru di depan dam tersebut. Di buat seperti talang sepanjang sekitar 3 meter, untuk meletakan paralon baru ukuran 4 inc. Karena besi pipa bangunan Belanda tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Bangunan ini tidak merusak komponen bangunan yang ada, hanya menyambung dari saluran pembuang dari klep air.
Tertanda
TIM AHLI CAGAR BUDAYA
Kabupaten Kayong Utara.
0 komentar:
Posting Komentar