Sekitar makam dengan nisan istimewa ini, sudah menjadi
kebun sawit warga setempat. Menurut keterangan Udir warga setempat,
bahwa kawasan sekitar mungguk yang makam tersebut sebenarnya sudah ada
kesepakatan. Kesepakatannya tidak digarap, sebab terdapat makam yang berati
tanah wakaf. Entah bagaimana ceritanya, saat ini justru terdapat pohon-pohon
sawit yang sangat dekat dengan makam.
Jika dilihat dari keletakan makam, berada di
atas mungguk (pematang/bukit), yang dimkamkan disini bukanlah orang
biasa. Diduga ini merupakan makam salah satu raja Matan, yang masih belum teridentifikasi. Penelitian
mengenai langgam nisan ini masih dilakukan dan terus didalami.
Tidak jauh dari lokasi makam batu karang
tersebut, terdapat Danau Kotak yang saat ini sudah dangkal. Konon Danau Kotak
ini menurut warga, tersimpan harta karun berharga. Di sekitar lokasi, warga
Matan pernah menemukan gelang kronong, bahan emas murni. Gelang tersebut
ditemukan warga ketika dia berladang. Sayangnya, barang tersebut telah di jual.
Sehingga tidak ada data, dokumentasi atau bukti outentik yang bisa ditampilkan.
Masih menurut informasi warga setempat,
bahwa di lokasi ini dulunya sering kali terjadi kebakaran. Sehingga menyebabkan
nisan berbahan batu karang tersebut ikut terbakar. Kejadian ini memicu
kerusakan yang lebih cepat pada batu nisan. Terbukti, saat ini kondisi nisan sudah
rusak berat dan menyedihkan.
Tahun 2021, saat pertama kali penggiat
sejarah Isya Fachrudi, Mahfud Ridhowi dan Miftahul Huda melihat makam ini, nisanya
berhamburan kesana kemari. Ketika itu, Isya Fachrudi CS mencoba menysusun
fragmenya hingga mendekati bentuk aslinya. Saat itu, warga sekitar sebanarnya
sudah lama mengetahui keberadaan nisan tersebut. Namun mereka banyak tidak
menyadari, jika nisan bercorak istimewa ini merupakan makam orang penting.
Untuk pengamanan sementara, kesepakatan
pegiat sejarah dengan pemilik tanah (Undir) membangun cungkup sederhana secara
swadaya. Kendatai sederhana, setidaknya cungkup ini bisa mengamankan makam bercorak
istimewa tersebut dari ancaman kerusakan yang lebih parah.
0 komentar:
Posting Komentar